Taufik KETIKA SEBAGAI

               KETIKA SEBAGAI KAKEK DI TAHUN 2040,

               KAU MENJAWAB PERTANYAAN CUCUMU 
                                           
               Cucu kau tahu, kau menginap di DPR bulan Mei itu
               Bersama beberapa ribu kawanmu
               Marah, serak berteriak dan mengepalkan tinju
               Bersama-sama membuka sejarah halaman satu
               Lalu mengguratkan baris pertama bab yang baru
               Seraya mencat spanduk dengan teks yang seru
               Terpicu oleh kawan-kawan yang ditembus peluru
               Dikejar masuk kampus, terguling di tanah berdebu
               Dihajar dusta dan fakta dalam berita selalu
               Sampai kini sejak kau lahir dahulu

               Inilah pengakuan generasi kami, katamu
               Hasil penataan dan penataran yang kaku
               Pandangan berbeda tak pernah diaku
               Daun-daun hijau dan langit biru, katamu
               Daun-daun kuning dan langit kuning, kata orang-orang itu
               Kekayaan alam untuk bangsaku, katamu
               Kekayaan alam untuk nafsuku, kata orang-orang itu
               Karena tak mau nasib rakyat selalu jadi mata dadu
               Yang diguncang-guncang genggaman orang-orang itu
               Dan nomor yang keluar telah ditentukan lebih dulu
               Maka kami bergeraklah kini, katamu
               Berjalan kaki, berdiri di atap bis yang melaju
               Kemeja basah keringat, ujian semester lupakan dulu
               Memasang ikat kepala, mengibar-ngibarkan benderamu
               Tanpa ada pimpinan di puncak struktur yang satu
               Tanpa dukungan jelas dari yang memegang bedil itu
               Sudahlah, ayo kita bergerak saja dulu
               Kita percayakan nasib pada Yang Satu Itu.
               
                 

               1998

Komentar